Catatan Reportase :
Dari Pemilu Amerika : George
Bush atau Al Gore? (18)
New Orleans, 20/11/00 - 09:00 PM (21/11/00 - 10:00
WIB)
Kemelut di depan “gawang” Gedung Putih masih juga
belum ada tanda-tanda kapan akan berakhir. Berbagai proses peradilan pemilu
baik di tingkat kabupaten maupun negara bagian Florida masih terus berlanjut.
Saking banyaknya peristiwa peradilan, membuat saya sendiri bingung untuk
memahami proses pemilu yang semakin rumit dan berlarut-larut ini. Untuk itu
berikut ini akan saya coba ketengahkan gambaran besarnya saja.
Sidang Mahkamah Agung negara bagian Florida tadi
sore mendengarkan argumen dari kedua belah pihak tentang sah tidaknya hasil
penghitungan ulang di tiga kabupaten untuk ditambahkan ke dalam hasil
penghitungan akhir sementara yang sudah disetujui oleh panitia pemilu Florida.
Hingga saat ini masih belum ada keputusan peradilan, bahkan belum ada kejelasan
kapan akan diputuskan. Jadi, ya masih menunggu.
Padahal Gore banyak berharap agar hasil penghitungan
ulang secara manual atas kartu-kartu suara itu dapat disahkan untuk ditambahkan
ke dalam hasil akhir sementara. Pasalnya ketiga kabupaten, yaitu Broward,
Miami-Dade dan Palm Beach adalah termasuk wilayah basis pendukung Partai
Demokrat. Beberapa TPS yang telah selesai menghitung memang mengindikasikan
akan adanya penambahan suara bagi Gore, meskipun angka tersebut belum dilansir
keluar.
Sementara proses peradilan masih berlanjut,
sementara itu pula acara penghitungan ulang secara manual atas kartu-kartu
suara yang jumlahnya ratusan ribu di tiga kabupaten juga masih terus
dilanjutkan. Entah kapan selesainya, padahal di minggu ini akan ada dua hari
libur nasional Thanksgiving Day, yaitu Kamis dan Jum’at (bukan Rabu dan Kamis
seperti yang saya tulis kemarin).
Sementara itu lagi, tuntutan dari para pemilih di
wilayah kabupaten Palm Beach untuk meminta pemilu ulang ternyata ditolak. Kini
para pemilih tersebut sedang mengajukan banding atas keputusan penolakan dari
peradilan “State Circuit Court”. Jadi, ya masih menunggu lagi kapan akan
diputuskan.
Di lain pihak, adanya sekitar 40% suara (lebih 1.500
suara) dari absentee ballot yang kebanyakan berasal dari para anggota
militer dan keluarganya yang sedang bertugas di luar negeri yang telah
dinyatakan ditolak karena tidak sah, kini sedang diperjuangkan untuk ditinjau
kembali. Para militer itu merasa haknya untuk memilih tidak dihargai, padahal
kesalahan itu bukan semata-mata karena keteledorannya.
Bush sangat berharap atas suara luar negeri ini yang
diyakini banyak berasal dari para pendukungnya. Sebagaimana telah terbukti dari
suara luar negeri yang sudah sah dihitung, Bush mengumpulkan jumlah dua kali
lebih banyak dibanding yang dikumpulkan Gore. Apakah suara dari luar negeri ini
akan disetujui untuk dipertimbangkan kembali kesahannya. Hingga kini belum ada
kepastian. Jadi, ya masih menunggu lagi apakah akan ada perubahan pengumpulan
suara.
Ketiga persoalan di atas, dari sekian banyak
persoalan yang masih dalam proses peradilan, kiranya cukup memberi gambaran
bagi saya (dan kita), bahwa kesimpulan paling gampang adalah proses pemilu
masih belum selesai dan tidak tahu kapan akan selesai. Dengan kata lain, presiden
baru Amerika belum akan diketahui dalam waktu dekat ini dan penantian Amerika
untuk memiliki presiden baru masih akan panjang.
Hingga hari ketigabelas setelah pemilu dilangsungkan
tanggal 7 Nopember yll, kedudukan sementara pengumpulan jatah suara (electoral
vote) masih tetap 255 untuk Gore dan Bush 246 untuk Bush. Kunci kemenangan akan
ditentukan oleh siapa yang menang di Florida yang berhak memperoleh tambahan 25
jatah suara guna mencapai angka kemenangan 270.
Sedangkan kedudukan sementara pengumpulan kartu
suara (popular vote) di Florida saat ini Bush masih unggul atas Gore dengan 930
suara. Bush sedang berusaha keras agar dapat memperbesar angka kemenangannya,
sedangkan Gore sedang berusaha keras untuk memperkecil selisih kekalahannya
untuk selanjutnya mengungguli Bush sekalipun hanya dengan sedikit suara saja.
Untuk itulah berbagai trik dan cara ditempuh oleh kedua belah pihak melalui
mekanisme hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Jadi, ya masih menunggu lagi. Entah sampai kapan proses
pemilu yang semakin rumit dan berlarut-larut ini akan berakhir.-
Yusuf Iskandar
[Sebelumnya][Kembali][Berikutnya]